Sistem Dropship dan Reseller
Pertama kita bahas terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Reseller?
Reseller terdiri dari dua kata yaitu re dan seller yang bila di artikan maka berarti menjual kembali. Orang yang menjadi Reseller dari suatu Suplier atau Produsen akan menjual kembali barang yang telah dibelinya dari suatu Suplier atau Produsen. Contoh anda ingin menjadi Reseller Kaos Polos, maka anda harus membeli baju tersebut lalu menjual kembali baju tersebut ke orang lain, dalam kasus ini bisa di contohkan adalah outlet-outlet yang berjualan baju karena outlet tersebut memiliki stok dari Suplier / Produsen untuk berjualan. Sehingga dapat di simpulkan bahwa pengertian Reseller adalah menjual kembali suatu barang yang telah di beli dari Suplier atau Produsen untuk dijual kembali kepada orang lain (calon Konsumen).
Kemudian apa yang di maksud dengan Dropship?
Pengertian Dropship adalah salah satu sistem jual beli dan kita sebagai pelaku Sistem Dropship (Dropshiper) tidak harus tidak memerlukan modal sepeser pun, karena dengan menjalankan sistim ini, kita tidak pelu menyediakan stok barang, tidak perlu packing barang, tidak pelu melakukan pengiriman barang, karena Packing Barang dan Pengiriman Barang kepada pembeli dilakukan langsung oleh Suplier / Produsen dengan atas nama Pengiriman menggunakan Nama kita sebagai Dropshiper, kita hanya menawarkan barang berupa informasinya, foto atau lainnya kepada konsumen. Jika terjadi transaksi penjualan kita mendapat keuntungan sesuai harga jual yang kita pakai.
Contoh sistem Dropship:
=> Anda sebagai Dropshiper mempromosikan barang milik saya (saya sebagai Produsen suatu Barang), Harga barang dari saya misalkan Rp.50.000,-. Nah harga yang anda tawarkan kepada Orang lain (calon Pembeli) itu bisa anda sesuaikan dengan keinginan anda misalkan Rp. 60.000.-.
=> Kemudian jika terjadi penjualan / ada yang membeli barang tersebut anda tinggal meneruskan orderan tersebut kepada pihak Suplier/Produsen dengan mengirimkan detail Orderannya (Detail Barang yang di Order, Nama dan alamat Penerima, Nama anda (sebagai nama Pengirim).
=> Jika sudah deal dan stok barang ada, anda suruh Pembeli untuk mentransfer sejumlah uang sesuai orderannya (Jumlah Orderan dengan harga anda dan jumlah harga ongkos kirim). Jika Pembeli sudah mentransfer uang kepada anda selanjutnya anda mentransfer uang kepada Suplier / Produsen.
=> Jika uang sudah diterima oleh Suplier/Produsen, kemudian Suplier/Produsen Mengirimkan Barang kepada Pembeli dengan Pengiriman menggunakan atas nama Anda.
Dengan sistem dropship bahkan anda tidak perlu memerlukan tempat untuk barang yang akan anda jual. Kita cukup hanya bermodal Handphone atau Media Sosial (seperti Facebook, twitter, Instagram, BBM, WhatsApp, dll) untuk melakukan Aktivitas Promosi barang.
Kilik Disini jika anda ingin membuat Akun Media Sosial.
Anda sebagai Dropshiper harus menentukan partner bisnis yang menjual stok barang tertentu yang memiliki potensi penjualan yang tinggi. Saya ada rekomendasi beberapa Suplier dan Distributor Barang, Klik Disini.
Reseller terdiri dari dua kata yaitu re dan seller yang bila di artikan maka berarti menjual kembali. Orang yang menjadi Reseller dari suatu Suplier atau Produsen akan menjual kembali barang yang telah dibelinya dari suatu Suplier atau Produsen. Contoh anda ingin menjadi Reseller Kaos Polos, maka anda harus membeli baju tersebut lalu menjual kembali baju tersebut ke orang lain, dalam kasus ini bisa di contohkan adalah outlet-outlet yang berjualan baju karena outlet tersebut memiliki stok dari Suplier / Produsen untuk berjualan. Sehingga dapat di simpulkan bahwa pengertian Reseller adalah menjual kembali suatu barang yang telah di beli dari Suplier atau Produsen untuk dijual kembali kepada orang lain (calon Konsumen).
Kemudian apa yang di maksud dengan Dropship?
Pengertian Dropship adalah salah satu sistem jual beli dan kita sebagai pelaku Sistem Dropship (Dropshiper) tidak harus tidak memerlukan modal sepeser pun, karena dengan menjalankan sistim ini, kita tidak pelu menyediakan stok barang, tidak perlu packing barang, tidak pelu melakukan pengiriman barang, karena Packing Barang dan Pengiriman Barang kepada pembeli dilakukan langsung oleh Suplier / Produsen dengan atas nama Pengiriman menggunakan Nama kita sebagai Dropshiper, kita hanya menawarkan barang berupa informasinya, foto atau lainnya kepada konsumen. Jika terjadi transaksi penjualan kita mendapat keuntungan sesuai harga jual yang kita pakai.
Contoh sistem Dropship:
=> Anda sebagai Dropshiper mempromosikan barang milik saya (saya sebagai Produsen suatu Barang), Harga barang dari saya misalkan Rp.50.000,-. Nah harga yang anda tawarkan kepada Orang lain (calon Pembeli) itu bisa anda sesuaikan dengan keinginan anda misalkan Rp. 60.000.-.
=> Kemudian jika terjadi penjualan / ada yang membeli barang tersebut anda tinggal meneruskan orderan tersebut kepada pihak Suplier/Produsen dengan mengirimkan detail Orderannya (Detail Barang yang di Order, Nama dan alamat Penerima, Nama anda (sebagai nama Pengirim).
=> Jika sudah deal dan stok barang ada, anda suruh Pembeli untuk mentransfer sejumlah uang sesuai orderannya (Jumlah Orderan dengan harga anda dan jumlah harga ongkos kirim). Jika Pembeli sudah mentransfer uang kepada anda selanjutnya anda mentransfer uang kepada Suplier / Produsen.
=> Jika uang sudah diterima oleh Suplier/Produsen, kemudian Suplier/Produsen Mengirimkan Barang kepada Pembeli dengan Pengiriman menggunakan atas nama Anda.
Dengan sistem dropship bahkan anda tidak perlu memerlukan tempat untuk barang yang akan anda jual. Kita cukup hanya bermodal Handphone atau Media Sosial (seperti Facebook, twitter, Instagram, BBM, WhatsApp, dll) untuk melakukan Aktivitas Promosi barang.
Kilik Disini jika anda ingin membuat Akun Media Sosial.
Anda sebagai Dropshiper harus menentukan partner bisnis yang menjual stok barang tertentu yang memiliki potensi penjualan yang tinggi. Saya ada rekomendasi beberapa Suplier dan Distributor Barang, Klik Disini.
0 Response to "Sistem Dropship dan Reseller"
Post a Comment